Selasa, 26 April 2016

PERAN UKM DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

PERAN UKM DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1.   Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2.   Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3.   Milik Warga Negara Indonesia
4.   Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5.   Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
 
Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dengan adanya sektor UKM, pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Sektor UKM pun telah terbukti menjadi pilar perekonomian yang tangguh. “Terbukti saat terjadi krisis ekonomi 1998, hanya sektor UKM yang bertahan dari collapse-nya perekonomian,” kata Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro saat membuka Bazar Ramadhan Dhawa Ferstival 2015 Kementerian Keuangan di Gedung Dhanapala pada Rabu (1/7). (Kemenkeu, 2015)

Ada beberapa asalan mengapa UKM mampu bertahan dan justru cenderung meningkat pada era globalisasi :
1. Pada umumnya UKM memperoduksi barang barang konsumsi serta jasa jasa dengan fleksibilitas terhadap permintaan yang rendah, oleh karena itu pendapatan masyarakat yang berada pada tingkat rata rata tidak akan berpengaruh terjadap permintaan barang. Tidak hanya itu, sebaliknya kenaikan tingkat pendapatan juga tidak berpengruh terhadap permintaan barang.
2. Pada umumnya UKM tidak mendapatkan modal dari bank. UKM pada umumnya memiliki modal dari dana pribadi atau bantuan pemerintah sehingga tidak banyak menggunakan modal dari bank. Oleh karena itu, ketika suku bunga naik maka tidak akan berpengaruh terhadap sector ini. Sedangkan perusahaan berskala besar justru akan berpengaruh terhadap suku bungan yang naik.
3. UKM semakin meningkat justru dimasa masa krisis, hal tersebut karena pada masa krisis perusahaan akan memberhentikan pekerjanya, dengan begitu kemungkinan terciptanya UKM baru lebih meningkat.

 Kontribusi sektor UKM dalam menentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dan sektor penghasil devisa negara juga tak perlu diragukan lagi. Saat ini, UKM telah dijadikan agenda utama pembangunan ekonomi Indonesia. Untuk mendorong hal tersebut, menurut Menkeu, dewasa ini kebijakan pemerintah telah menunjukkan keberpihakan kepada UKM. Pemerintah juga telah menyadari secara penuh bahwa kebijakan yang mendukung UKM akan mampu menciptakan kondisi UKM di Indonesia yang sehat dan kuat, sehingga mampu menjadi pilar utama perekonomian. Ke depan, pemerintah akan terus berupaya memberikan dukungan kepada UKM. Berbagai hambatan yang dihadapi UKM seperti keterbatasan teknologi, keterbatasan finansial dan kelengkapan bahan baku akan menjadi isu utama untuk dipecahkan bersama. (Kemenkeu, 2015)

Perkembangan UMKM di Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan  tahun 2012 terus mengalami peningkatan.



Tabel diatas menujukkan perkembangan unit usaha yang meliputi usaha mikro, kecil, dan menengah dan unit usaha besar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Perkembangan usaha mikro, kecil,dan menengah pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 2%, pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 2,6% dan pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 2,4%. 













DAFTAR PUSTAKA