PEREKONOMIAN INDONESIA DEWASA INI
Indonesia sebagai negara berkembang
adalah salah satu negara yang tergabung dalam kelompok negara-negara Asia
Tenggara (Association South East of Asian Nation) adalah negara yang dalam
tingkat perkembangan ekonominya belum begitu mapan. Bahkan ada para ahli
ekonomi mengatakan, negara Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN
dalam tingkat persaingan ekonomi masih ketinggalan banyak jika dibandingkan
dengan negara anggota ASEAN yang lain. Sebelum tahun 1997, sebenarnya banyak
pihak memuji prestasi pembangunan ekonomi Indonesia sebagai salah satu High
Performing Asian Economy Countries yang mempunyai kinerja perekonomian yang
sangat mengagumkan, bahkan ada yang menganggapnya sebagai miracle (keajaiban),
tetapi sebab hantaman krisis ekonomi yang berawal dari depresi rupiah pada
bulan Juli 1997, semua keajaiban itu menjadi sirna dan mengalami kesulitan
dalam krisis ekonomi yang berkepanjangan, sampai sekarang belum pulih kembali.
Krisis ekonomi yang terjadi saat itu telah berkembang menjadi krisis yang rumit
dan kompleks yang terkadang menimbulkan pesimisme mengenai jayanya ekonomi
Indonesia di masa yang akan datang. Saat ini Indonesia berada dalam transisi,
yang belum terbayangkan berapa lama masa transisi itu akan berlangsung.
Meskipun semula krisis ini hanya adalah contagion effect dari depresiasi mata
uang bath Thailand pada dollar AS pada tahun 1997, tetapi sebab fundamental
perekonomian Indonesia yang rapuh, maka akibat krisis ini terkena sangat
dahsyat, sementara proses economic recovery-nya berjalan amat lamban. Prestasi
perekonomian Indonesia yang semula cukup baik, berubah menjadi negatif, banyak
pengamat ekonomi Indonesia mengatakan bahwa pembangunan ekonomi Indonesia
adalah semu dengan fundamental yang tidak kuat. Di samping itu, para pengamat
juga mengatakan bahwa perekonomian Indonesia tidak didukung oleh sumber daya
domestik yang tangguh, tetapi didukung oleh investasi asing, bahkan berjangka
pendek yang sewaktu-waktu mereka dapat keluar dari Indonesia. Pembangunan
nasional juga dibangun dengan utang luar negeri yang bersifat pasif, sehingga
justru memberatkan kondisi perekonomian Indonesia untuk bangkit kembali.
Kondisi perekonomian Indonesia sebagaimana itu di atas, telah menimbulkan
berbagai problem sosial yang kompleks, misalnya timbulnya tingkat pengangguran
tinggi, bertambahnya angka kemiskinan, produktivitas dan kualitas tenaga kerja
yang rendah, serta merosotnya usaha kecil dan menengah yang menjadi tumpuan
rakyat. Menurut Sekretaris Panitia Kerja (Panja)
Komisi XI DPR, M Misbakhun optimistis perekonomian Indonesia pada 2016 akan
semakin baik ketimbang 2015. Optimisme itu didasari mulai stabilnya kondisi
perekonomian global dan regional.Misbakhun mengatakan, perekonomian Indonesia
pada 2015 yang sempat diprediksikan akan anjlok ternyata tak seburuk yang
diperkirakan. Misbakhun meyakini perekonomian Indonesia pada 2016 akan lebih
memberikan harapan karena sudah terjadi stabilisasi ekonomi nasional setelah
terkena imbas pelambatan ekonomi global dan regional.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sajid,Syahmi.
http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/08/perkembangan-kondisi-perekonomian-di.html
. 1 Maret 2016. Pukul 14:45
2.
Ihsanuddin.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/01/05/133108726/Perekonomian.Indonesia.2016.Diyakini.Lebih.Baik
. 1 Maret 2016. Pukul 15:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar